Ibu Malaikat Tak Bersayap via http://google.com
HAPPBLESS.COM,- Bukannya tidak terima dengan kenyataan, terkadang aku
merasa hidup ini tidak adil ! Selepas Ibu pergi ke Surga hidup ini semakin
kejam terasa. Seperti matahari membuat bayang-bayang, bukan keceriaan yang
kudapatkan, melainkan tangisan hati yang kurasakan, detakan jantung ketakutan
akan hari esok. Betapa kasihannya aku melewati hari tanpa warna. Setiap
matahari itu datang, jiwaku mencari-cari bayangan ibu, apakah Ibu ada tepat
disampingku? Sungguh cahaya itu menusuk hati !
Siapa bilang kehilangan Ibu itu tidak sakit?
Senyumanmu adalah duniaku ibu via instagram (@paressa1701)
Banyak orang tidak tahu bagaimana rasanya kehilangan sosok Ibu yang
paling kita cintai pergi selamanya meninggalkan kita. Rasanya lebih sakit
triliuan kali lipat, bahkan tidak terhitung betapa sakitnya dan tidak dapat
dibandingkan dengan rasa sakit yang di sediakan dunia ini. Seperti yang kita
lihat di dunia luar, begitu banyak anak muda-mudi yang jahat ataupun melawan
kepada Ibunya. Padahal Surga di telapak kaki Ibu.
"Kebayang gak sih, tiap malam aku selalu menangis di kamar, itu
karena saking gak terima kenyataan kalo ibu ku kini sudah pergi selamanya buat
ku. Aku hampir gila dan gak punya semangat juang untuk hidup dan hidup ku penuh
dengan penyesalan.’’
Pada saat kita rindu, Ibu tidak ada di depan mata kita lagi.
Kini rindu itu telah pergi bersamamu Ibu via instagram (@paressa1701)
Setiap pagi pasti ibu selalu membangunkan kita. Dia marah namun hati
kecilnya tersenyum. Ibu selalu bangun tepat waktu, memasak dan menghidangkan
makanan setiap paginya untuk sarapan anaknya. Sungguh indah jika dibayangkan,
Yaaa?
"Hehe, aku jadi pengen nangis nih !!! Ingat banget waktu itu Ibu masih
ada, Ibu selalu teriak-teriak bangunkan aku. Tapi aku selalu iyakan agar
terlihat sudah bangun, padahal masih mau meluk bantal. Nah, sekarang aku sangat
rindu sama Ibu, rindu dibangunkan seperti dulu lagi, rindu dimasakin kacang ijo
makanan kesukaan ku. Apalagi rindu meluk Ibu, tapi sekarang ibu gak ada didepan
mata ku lagi. Ya Tuhan…. Nyesaknya hati ini’’
Tanpa kamu sadari, Ibumu pasti pernah meluk kamu saat tidur pulas.
Tak ada lagi pelukan sehangat pelukanmu Ibu via instagram
(@paressa1701)
Secapek apapun Ibumu, pasti menyempatkan diri untuk memeluk kamu saat
kamu tertidur pulas. Beliau mengelus kepalamu dengan kasih sayangnya, mencium
keningmu, bahkan memberimu selimut, meskipun seringkali kamu tidak menyukainya.
“Aku benci setiap kali malam tiba, tidak ada lagi pelukan, tidak ada
lagi teman tidur, apalagi kalo hujan turun,
aiihh… benaran deh, aku selalu mencari sosok Ibu. Aku berbaring kekanan
Ibu tidak ada, aku baring lagi ke kiri Ibu juga gak ada, Aku baru sadar
ternyata di kamar cuma ada aku yang berpura-pura tegar. “
Percaya gak ? Ibu selalu mendoakan anaknya dalam diamnya.
Doa mu setulus harapanmu via instagram (@paressa1701)
Semarah-marahnya seorang Ibu sama anaknya, Ibu pasti mendoakan kita
dalam diamnya. Doa Ibu paling tulus yang pernah kita dapat. Selain merawat
kita, Ibu juga tidak akan lupa mendoakan kita. Saat kita jauh sekalipun dari
Ibu, merantau bahkan berpergian dekat
rumah aja. Ibu selalu mendoakan kita. Dia tidak rela anaknya kenapa-kenapa.
Bahkan saat kita marah sama Ibu, Ibu akan membalasnya dengan doa. Betapa
mulianya ya Ibu kita?
“Aku masih ingat, waktu itu aku dimarahi sama Ibu karena aku pulang
kemalaman, saking serunya sama teman-teman, aku jadi gak ingat Ibu ku sudah
nunggu dirumah. Dan saat itu aku masih sempat bela diri, sampe Ibu nangis dan
sedih. Pas mau tidur, aku mendengar Ibu doain aku dengan tulus, disitulah aku
tau kalau malam itu aku sangat bersalah”
Terkadang kita harus seperti sekuat karang.
Damai dan tenanglah hatimu Ibu via instagram (@paressa1701)
Sekuat karang di laut, begitulah setiap kali kita harus melawan sedih.
Kita tahu bahwa kita sedang bersedih, kitapun tahu bahwa kita juga sedang menangis
meratapi malangnya nasib kehilangan Ibu selamanya. Berjalan tanpa adanya Ibu
disamping kita, tidak ada lagi semangat yang didapatkan setiap harinya.
Ibu ku pernah bilang begini : “ Suatu saat kalau ibu gak ada, kamu
pasti tau gimana rasanya kerasnya hidup dan kamu harus kuat dan pantang
menyerah !!!”
Tahu gak, sebelum semuanya terjadi aku gak percaya Ibu akan pergi
ninggalin aku selamanya. Dan Benar, Saat beliau tidak ada, kerasnya hidup harus
kulalui dan aku harus tegar seperti Karang yang dihempas ombak akan tetapi
tetap kokoh.
Ternyata dua tahun berlalu aku masih belum bisa menerima kenyataan,
kalo Malaikat tak bersayap yang diberikan oleh Tuhan ternyata sudah pergi jauh
untuk selamanya. Ternyata aku gak ada apa-apanya tanpa Ibu. Sekarang tidak ada
lagi senyuman, tidak ada lagi terdengar suara memanggil setiap pagi tiba. Aku
meyayangimu Ibu, Malaikat Tak Bersayapku…
Buat kalian para anak-anak yang masih punya orang Tua di luar sana.
Tolong Jangan sia-siakan orang tua Kalian. Buat mereka bahagia, jika belum bisa
membahagiakannya paling tidak jangan membuatnya bersedih karena jika mereka sudah tiada, tangisan
paling Pilu dan Teriakan paling keras untuk mereka kembali pun tidak akan
membawa mereka kembali ke Dunia ini bersama-sama dengan kita. Love You Inong Br.Gurning ku....
Jika nanti aku dilahirkan kembali aku mau dilahirkan
dari Rahim mu kembali Ibu ku...
Aku hanya seorang yang ingin ungkapkan kenyataan by Erni Paressa







0 Comments