Hasil Pembangunan Infrastruktur Jokowi Menyatukan Indonesia.
HAPPBLESS.com – Juru Bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma’ruf Amin, Ace Hasan Syadzily mengatakan, sebagai petahana, Jokowi bukan lagi berjanji tapi sudah memberikan bukti hasil kerja nyata dengan capaian-capaian yang dirasakan bermanfaat oleh rakyat.
Perubahan itu, bisa dilihat dengan mudah antara sebelum dan sesudahnya.
“Boleh dikatakan tema debat II ini Jokowi banget, terutama tentang infrastruktur,” ujar Ace, Jakarta, Kamis (14/2/2019).
Perubahan yang paling nyata, sambungnya, adalah di bidang infrastruktur. Selama menjabat, Jokowi meletakkan paradigma pembangunan Indonesia Sentris. Bisa dikatakan, infrastruktur Jokowi menyatukan Indonesia.
Membangun infrastruktur bukan hanya di Jawa, tetapi di seluruh pelosok Indonesia, di perbatasan, di kawasan pinggiran, di pulau terdepan, maupun di kawasan terisolir.
“Baru di era Pak Jokowi, rakyat di perbatasan bangga menjadi warga negara Indonesia karena kawasan perbatasan ditempatkan sebagai beranda terdepan Indonesia,” ujarnya.
Dirinya mengatakan, pembangunan semasa Jokowi seperti 3.432 km jalan, 947 km tol, 10 bandara baru, 19 pelabuhan, palapa ring yang menjangkau 457 kabupaten, 17 bendungan, ribuan embung dan saluran irigasi, listrik yangg rasio elektrifikasi mencapai 98,3 %. Bukan hanya sekadar itu, tapi Jokowi juga membangun infrastruktur dasar yang dibutuhkan rakyat, seperti penyediaan air bersih (SPAM), pembangunan jalan desa, MCK dan juga infrastruktur dasar yang lain.
“Kubu 02 sering mencibir apa yang dikerjakan sebagai Pak Jokowi sebagai sesuatu yang tidak bermanfaat bagi rakyat. Mereka harusnya lebih sering turun bertanya pada rakyat karena mereka yang merasakan manfaat dari apa yang dibangun Pak Jokowi. Infrastruktur bukan hanya memperlancar konektivitas, menurunkan biaya logistik, tapi juga mempersatukan Indonesia,” ujarnya.
Perubahan itu, bisa dilihat dengan mudah antara sebelum dan sesudahnya.
“Boleh dikatakan tema debat II ini Jokowi banget, terutama tentang infrastruktur,” ujar Ace, Jakarta, Kamis (14/2/2019).
Perubahan yang paling nyata, sambungnya, adalah di bidang infrastruktur. Selama menjabat, Jokowi meletakkan paradigma pembangunan Indonesia Sentris. Bisa dikatakan, infrastruktur Jokowi menyatukan Indonesia.
Membangun infrastruktur bukan hanya di Jawa, tetapi di seluruh pelosok Indonesia, di perbatasan, di kawasan pinggiran, di pulau terdepan, maupun di kawasan terisolir.
“Baru di era Pak Jokowi, rakyat di perbatasan bangga menjadi warga negara Indonesia karena kawasan perbatasan ditempatkan sebagai beranda terdepan Indonesia,” ujarnya.
Dirinya mengatakan, pembangunan semasa Jokowi seperti 3.432 km jalan, 947 km tol, 10 bandara baru, 19 pelabuhan, palapa ring yang menjangkau 457 kabupaten, 17 bendungan, ribuan embung dan saluran irigasi, listrik yangg rasio elektrifikasi mencapai 98,3 %. Bukan hanya sekadar itu, tapi Jokowi juga membangun infrastruktur dasar yang dibutuhkan rakyat, seperti penyediaan air bersih (SPAM), pembangunan jalan desa, MCK dan juga infrastruktur dasar yang lain.
“Kubu 02 sering mencibir apa yang dikerjakan sebagai Pak Jokowi sebagai sesuatu yang tidak bermanfaat bagi rakyat. Mereka harusnya lebih sering turun bertanya pada rakyat karena mereka yang merasakan manfaat dari apa yang dibangun Pak Jokowi. Infrastruktur bukan hanya memperlancar konektivitas, menurunkan biaya logistik, tapi juga mempersatukan Indonesia,” ujarnya.
Baca Artikel Menarik Lainnya :
Merespons keberhasilan permbangunan infrastruktur yang luar biasa dalam waktu yang pendek, dirinya mengatakan, kubu 02 pasti akan nyinyir pada hal-hal yang klise.
Di antaranya soal dominasi BUMN dalam pembangunan infrastruktur, soal pembiayaan infrastruktur yang disebut mereka banyak dari sumber utang, soal kemahalan biaya infrastruktur, kualitas infrastruktur sampai dengan kasus korupsi dalam proyek infrastruktur.
“Pak Jokowi sudah sangat siap dengan serangan itu bahkan akan membuat serangan balik yang sangat tajam,” ujarnya.


0 Comments