Presiden Joko Widodo alias Jokowi (dua dari kiri) berjabat tangan dengan CEO Freeport McMoran
HAPPBLESS.com,- Jakarta - PT Inalum (Persero) membukukan aset sebesar Rp 162 triliun hingga akhir 2018. Aset perusahaan naik tujuh kali lipat dibandingkan dengan tahun 2016 sekitar Rp 23 triliun.
Direktur Utama Inalum Budi Gunadi Sadikin menerangkan, tahun 2016 aset perusahaan Rp 23 triliun dan tahun 2017 melesat jadi Rp 93 triliun. Kemudian, tahun 2018 menjadi Rp 162 triliun.
Baca juga: Setoran Pajak Freeport Rp 103 Triliun akan Mengalir ke RI.
Peningkatan aset secara drastis ini tak lepas dari holding tambang serta pembelian saham PT Freeport Indonesia (PTFI).
"Asetnya waktu 2016 sekitar Rp 23 triliun, tahun 2017 setelah inbreng jadi Rp 93 triliun, tahun lalu sesudah beli Freeport jadi Rp 162 triliun. Lumayan, tumbuh dari Rp 22 triliun ke Rp 162 triliun, 18 bulan," katanya di Hotel Dharmawangsa, Jakarta Selatan, Jumat (1/2/2019).
Pendapatan perseroan juga mengalami peningkatan. Tercatat, di tahun 2018 pendapatan (revenue) Inalum sebesar Rp 64,3 triliun. Sementara, di tahun 2017 tercatat Rp 42,7 triliun.
Baca juga: Jokowi: 40 Tahun NKRI Hanya Bangun 780 Km Jalan Tol, Kita Dalam 4 Tahun Bangun 782 Km.
Kemudian, laba bersih (net income) tercatat Rp 8,6 triliun di tahun 2018. Angka ini naik dibanding tahun 2017 sebesar Rp 6,8 triliun.
"Pendapatannya lebih dari Rp 60 triliun, labanya kita lebih Rp 8 triliun, bersih ya," ujarnya.
Secara persentase, kenaikan pendapatan bersih sebanyak 36%.
"(Pendapatan) Di atas 30% karena harga bagus," tutupnya
HAPPBLESS.com,- Jakarta - PT Inalum (Persero) membukukan aset sebesar Rp 162 triliun hingga akhir 2018. Aset perusahaan naik tujuh kali lipat dibandingkan dengan tahun 2016 sekitar Rp 23 triliun.
Direktur Utama Inalum Budi Gunadi Sadikin menerangkan, tahun 2016 aset perusahaan Rp 23 triliun dan tahun 2017 melesat jadi Rp 93 triliun. Kemudian, tahun 2018 menjadi Rp 162 triliun.
Baca juga: Setoran Pajak Freeport Rp 103 Triliun akan Mengalir ke RI.
Peningkatan aset secara drastis ini tak lepas dari holding tambang serta pembelian saham PT Freeport Indonesia (PTFI).
"Asetnya waktu 2016 sekitar Rp 23 triliun, tahun 2017 setelah inbreng jadi Rp 93 triliun, tahun lalu sesudah beli Freeport jadi Rp 162 triliun. Lumayan, tumbuh dari Rp 22 triliun ke Rp 162 triliun, 18 bulan," katanya di Hotel Dharmawangsa, Jakarta Selatan, Jumat (1/2/2019).
Pendapatan perseroan juga mengalami peningkatan. Tercatat, di tahun 2018 pendapatan (revenue) Inalum sebesar Rp 64,3 triliun. Sementara, di tahun 2017 tercatat Rp 42,7 triliun.
Baca juga: Jokowi: 40 Tahun NKRI Hanya Bangun 780 Km Jalan Tol, Kita Dalam 4 Tahun Bangun 782 Km.
Kemudian, laba bersih (net income) tercatat Rp 8,6 triliun di tahun 2018. Angka ini naik dibanding tahun 2017 sebesar Rp 6,8 triliun.
"Pendapatannya lebih dari Rp 60 triliun, labanya kita lebih Rp 8 triliun, bersih ya," ujarnya.
Secara persentase, kenaikan pendapatan bersih sebanyak 36%.
"(Pendapatan) Di atas 30% karena harga bagus," tutupnya


0 Comments